Radio Geronimo FM
0
Udział
0
0
[
Сsłuchać transmisji na żywo w Internecie
]Sekitar tahun 1968 mengiringi kemajuan jaman, di Yogyakarta mulai bermunculan pemancar-pemancar model broadcasting. Pemancar-pemancar tersebut lahir dari hobby atau kegemaran dibidang elektronika dan senang akan musik atau lagu-lagu manca negara dan lagu-lagu nusantara, yang dipelopori oleh anak-anak muda pada umumnya. Diantara pemancar-pemancar yang bermunculan di Yogyakarta tersebutlah disuatu tempat yang dikenal dengan Jl. Dr. Sutomo No. 45, yaitu sebuah rumah yang didiami oleh Bapak Abdul Mustajab (meninggal tahun 1981) beserta keluarga yan... Uczyć się więcej
Yogyakarta FM|106.1
(0274)511058
[email protected]
PT. RADIO GERONIMO Jl. Bung Tarjo (Gayam) No. 24 Yogyakarta 55225 – INDONESIA
http://www.geronimo.fm
Wyświetlenia:
0Polecane stacje radiowe:
Sekitar tahun 1968 mengiringi kemajuan jaman, di Yogyakarta mulai bermunculan pemancar-pemancar model broadcasting. Pemancar-pemancar tersebut lahir dari hobby atau kegemaran dibidang elektronika dan senang akan musik atau lagu-lagu manca negara dan lagu-lagu nusantara, yang dipelopori oleh anak-anak muda pada umumnya. Diantara pemancar-pemancar yang bermunculan di Yogyakarta tersebutlah disuatu tempat yang dikenal dengan Jl. Dr. Sutomo No. 45, yaitu sebuah rumah yang didiami oleh Bapak Abdul Mustajab (meninggal tahun 1981) beserta keluarga yang sekarang menjadi bengkel mobil Bambang. Ditempat inilah sekelompok anak muda yang suka berkumpul sambil memutar musik piringan hitam lagu-lagu Barat dan mendengarkan tangga lagu-lagu radio luar negeri pada waktu itu. Dari sekelompok anak muda tersebut lahirlah suatu gagasan, yaitu untuk mendirikan pemancar radio broadcasting.
Setelah mengadakan persiapan dengan teliti dan cermat, maka mengudaralah mereka pada gelombang 56 meter, yang menamakan radionya dengan satu sebutan “Gembel Rapi” yang artinya Gemar Belajar Rajin Berpikir. Mereka menamakan Gembel Rapi disebabkan karena kebanyakan dari mereka masih duduk dibangku SMA dan mahasiswa. Gembel Rapi inilah merupakan cikal bakal adanya radio Geronimo. Pada saat siaran, penyiar-penyiarnya memberikan gelar pada dirinya sendiri yaitu “Senator”.
Pada waktu itu radio ini dikelola oleh para anak muda, antara lain :
1. Sonny Kusuma Yuliarso (Senator Valentino), sekarang Presiden Komisaris Radio Geronimo.
2. Gatot Kartiyoso (Senator Bonaparte), sekarang komisaris Radio Geronimo
3. Abdul Syukur (Senator Ferdinand)
4. Siswanto S. (Senator Onasis)
5. Antono Widodo (Senator Antonio)
6. Sudibyo Placidus (Senator Bonaventura)
7. Ambar Suryanto (Senator Ambasador)
8. Suharto (Senator Romeo)
9. Bambang Widjatmoko (Senator Bambino)
10. Suprapto Purwijayanto (Senator Edison)
11. Widodo S (Senator Gusti Budha)
12. Alex Hartrisno (Senator Alexander)
13. Sudjono S (Senator John O)
14. Bambang Setiawan (Senator Otto von Bismark)
15. Waspodo (Senator Washington)
16. dr Puranto (Senator Al Capone)
17. Pranowo (Senator Old Shatterhand)
18. Santo Sewoyo (Senator Santo Bolivar)
Untuk dapat berkomunikasi dengan pendengar dan para pecintanya serta untuk memenuhi permintaan lagu, mereka mempergunakan pesawat telepon nomor 565 yang belum otomatis (untuk menelpon harus menghubungi operator dulu). Pesawat telepon tersebut milik bapak Abdul Mustajab yang diparalelkan dengan sebuah pesawat telepon model kuno. Maka sejak itulah Gembel Rapi makin dicintai anak muda dan setiap bulannya mendapat kiriman piringan hitam dari Jerman Barat.
Wilayah pendengar pada waktu itu hanya mempunyai jangkauan yang sempit, yaitu daerah sekitar Lempuyangan dan sekitar Mataram Theatre sekarang. Disebabkan oleh rasa tidak puas dengan pemancar yang sudah ada, maka pada tahun 1970 mereka membeli pemancar Comand Set dari studio Voice of Padmanaba, yaitu radio milik SMA 3 Padmanaba Yogyakarta, dengan memakai pemancar pada gelombang 106 meter.
Pada tahun 1970, pemerintah mengeluarkan peraturan tentang pemancar radio broadcast di Indonesia. Kemudian dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 1970, yaitu tentang Radio Siaran Non Pemerintah pada tanggal 17 Desember 1970. Disusul kemudian Surat Keputusan No. 25 Tahun 1971, yaitu ketentuan-ketentuan pemberian ijin radio siaran oleh Menteri Perhubungan. Mulai saat itulah Gembel Rapi dinyatakan terdaftar dan mendapat ijin siaran.
Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah tahun 1970 dan diikuti dengan keluarnya Surat Keputusan Menteri Penerangan No. 34/KEP/MENPEN/1971, tentang petunjuk umum mengenai kebijaksanaan penyelenggaraan acara serta isi siaran bagi Radio Siaran Non Pemerintah, tanggal 20 April 1971, maka pada tanggal 31 Mei 1971 Gembel Rapi mengakhiri dan memulai kehidupan baru serta nama baru yang dilahirkan oleh Sonny Kusuma Yuliarso Issoedibjo, yaitu PT Radio Geronimo dengan callsign/nama panggilan PM5BMR yang meramaikan kehidupan udara kota Yogyakarta. Nama Geronimo diambil dari nama seorang kepala suku Indian (Apache), yang menceritakan sejarah dalam merintis kehidupan dimulai dari bawah hingga menjadi kepala suku Indian yang bijaksana, gagah berani dan jujur. Pada tahun 1971 ini, pesawat telepon di Yogya mengalami otomatisasi, pesawat telepon nomor 565 berubah menjadi nomor 2395. Sampai dengan tahun 1974, Siswanto Sewoyo menjabat sebagai direktur PT Radio Geronimo, kemudian tahun 1974 s/d 1977 dipegang oleh drs. Suharto dan mulai tahun 1977 hingga Juni 2008 jabatan direktur dipegang oleh Suprapto Purwijayanto dan terhitung sejak Juli 2008 hingga saat ini jabatan direktur dipegang oleh Rafika Duri.
Pada tahun 1982,merupakan tahun yang sangat penting dalam kehidupan radio Geronimo, sebab pada tahun ini selaras dengan kemajuan yang telah dicapai maka dirasakan situasi dan lokasi studio radio Geronimo sangatlah kurang memenuhi syarat. Tersebut pula bahwa ada peraturan tentang kriteria stasiun radio dalam hal bangunan fisik yang berisi antara lain harus tersedia:
1. Ruang kantor, ruang tamu
2. Ruang operator, ruang siaran dan ruang pemancar
3. Ruang diskotik, dapur dan kamar mandi
Selain itu juga ada ketentuan tidak boleh bercampur dengan rumah tangga, sekolah, gereja, kantor lain.
Karena ruangan yang ada di Jl. Dr. Sutomo No. 45 tidak mungkin lagi untuk diperluas, maka atas kesepakatan bersama disetujui untuk pindah lokasi. Sehingga lokasi pemancar yang pada mulanya berada di Jl. Dr. Sutomo No. 45, maka pada tanggal 30 Mei 1982 dipindah ke Jl. Gayam No.38 yang sekarang ini menjadi Jl. Gayam No.24. kepindahan studio radio Geronimo ke alamat tersebut dikaitkan dengan hari jadi yang ke-11 yaitu pada tanggal 31 Mei 1982.
Pada tahun 1988 merupakan tahun titik balik dari radio Geronimo dan bahkan mempengaruhi kehidupan radio di Yogyakarta. Dengan mengandalkan otak, akal pikiran, keberanian, permodalan dan perasaan radio Geronimo mulai memfokuskan pada perkembangan teknologi, yaitu pada pemancar dengan frekwensi sangat tinggi, dengan kualitas modulasi yang bersifat “meruang” atau lebih dikenal dengan istilah FM Stereo. Saat bulan puasa 1408 Hijriah , atau tepatnya 18 April 1988 pemancar Geronimo FM Stereo hasil eksperimen para teknisinya mengudara di kota Yogyakarta.
Dengan surat rekomendasi dari pengurus daerah PRSSNI No. 54/S/III/1988, dan rekomendasi dari pengurus pusat PRSSNI No. 32C/PRSSNI/I/1988 tertanggal 30 Maret 1988, Ijin Badan Pembina Radio Siaran Non Pemerintah No. 000/K/VIII/RSNP/VII/1988 tertanggal 30 Juli 1988, pada tanggal itu juga turun ijin untuk siaran percobaan menggunakan frekwensi 105,8 MHz dengan nama panggilan PM5FIP.
Dengan rasa bangga dan keyakinan serta percaya diri, pada awal tahun 1989, tepatnya pada tanggal 1 Januari 1989 resmilah GERONIMO FM STEREO dengan callsign PM5FIP, Radio Siaran Swasta nasional Indonesia yang memberanikan diri untuk mempelopori sebagai radio yang pertama kali mengudara di kota Yogyakarta dengan menggunakan jalur FM pada frekwensi 105,8 MHz.
Berdasarkan Akte Notaris/PJ Pembuat Akta Tanah R.M Soerjanto Partaningrat, SH nomor 19 tertanggal 26 Desember 1990, PT. Radio Geronimo telah mengadakan perubahan sebagai berikut :
Kepala akta dihapuskan & diganti kepala akta baru, yang berbunyi sebagai berikut :
PT. RADIO GERHA ROWANG NISSREYASA MODANA disingkat “GERONIMO”
Kata-kata ini diambil dari bahasa Kawi, yang dalam bahasa Indonesia artinya Sasana Persahabatan Yang Terbaik dan Menggembirakan. Mulai saat itulah radio Geronimo mulai mengudara dan berkibar dengan nama baru dan menjadi radio siaran swasta nasional bergengsi nomor satu di Yogyakarta.
Bidang Usaha dan Jenis-jenis Kegiatan Siaran
BIDANG USAHA RADIO GERONIMO :
PT. Radio Geronimo bergerak dibidang usaha jasa radio siaran swasta nasional. Dalam menjalankan fungsinya sebagai media masa elektronik, Geronimo FM menyampaikan informasi kepada masyarakat dan memenuhi permintaan produsen/klien untuk menginformasikan produknya. Apabila diperlukan, PT. Radio Geronimo juga membantu produsen/klien untuk menangani kegiatan yang bersifat off-air.
Setelah mengadakan persiapan dengan teliti dan cermat, maka mengudaralah mereka pada gelombang 56 meter, yang menamakan radionya dengan satu sebutan “Gembel Rapi” yang artinya Gemar Belajar Rajin Berpikir. Mereka menamakan Gembel Rapi disebabkan karena kebanyakan dari mereka masih duduk dibangku SMA dan mahasiswa. Gembel Rapi inilah merupakan cikal bakal adanya radio Geronimo. Pada saat siaran, penyiar-penyiarnya memberikan gelar pada dirinya sendiri yaitu “Senator”.
Pada waktu itu radio ini dikelola oleh para anak muda, antara lain :
1. Sonny Kusuma Yuliarso (Senator Valentino), sekarang Presiden Komisaris Radio Geronimo.
2. Gatot Kartiyoso (Senator Bonaparte), sekarang komisaris Radio Geronimo
3. Abdul Syukur (Senator Ferdinand)
4. Siswanto S. (Senator Onasis)
5. Antono Widodo (Senator Antonio)
6. Sudibyo Placidus (Senator Bonaventura)
7. Ambar Suryanto (Senator Ambasador)
8. Suharto (Senator Romeo)
9. Bambang Widjatmoko (Senator Bambino)
10. Suprapto Purwijayanto (Senator Edison)
11. Widodo S (Senator Gusti Budha)
12. Alex Hartrisno (Senator Alexander)
13. Sudjono S (Senator John O)
14. Bambang Setiawan (Senator Otto von Bismark)
15. Waspodo (Senator Washington)
16. dr Puranto (Senator Al Capone)
17. Pranowo (Senator Old Shatterhand)
18. Santo Sewoyo (Senator Santo Bolivar)
Untuk dapat berkomunikasi dengan pendengar dan para pecintanya serta untuk memenuhi permintaan lagu, mereka mempergunakan pesawat telepon nomor 565 yang belum otomatis (untuk menelpon harus menghubungi operator dulu). Pesawat telepon tersebut milik bapak Abdul Mustajab yang diparalelkan dengan sebuah pesawat telepon model kuno. Maka sejak itulah Gembel Rapi makin dicintai anak muda dan setiap bulannya mendapat kiriman piringan hitam dari Jerman Barat.
Wilayah pendengar pada waktu itu hanya mempunyai jangkauan yang sempit, yaitu daerah sekitar Lempuyangan dan sekitar Mataram Theatre sekarang. Disebabkan oleh rasa tidak puas dengan pemancar yang sudah ada, maka pada tahun 1970 mereka membeli pemancar Comand Set dari studio Voice of Padmanaba, yaitu radio milik SMA 3 Padmanaba Yogyakarta, dengan memakai pemancar pada gelombang 106 meter.
Pada tahun 1970, pemerintah mengeluarkan peraturan tentang pemancar radio broadcast di Indonesia. Kemudian dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 1970, yaitu tentang Radio Siaran Non Pemerintah pada tanggal 17 Desember 1970. Disusul kemudian Surat Keputusan No. 25 Tahun 1971, yaitu ketentuan-ketentuan pemberian ijin radio siaran oleh Menteri Perhubungan. Mulai saat itulah Gembel Rapi dinyatakan terdaftar dan mendapat ijin siaran.
Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah tahun 1970 dan diikuti dengan keluarnya Surat Keputusan Menteri Penerangan No. 34/KEP/MENPEN/1971, tentang petunjuk umum mengenai kebijaksanaan penyelenggaraan acara serta isi siaran bagi Radio Siaran Non Pemerintah, tanggal 20 April 1971, maka pada tanggal 31 Mei 1971 Gembel Rapi mengakhiri dan memulai kehidupan baru serta nama baru yang dilahirkan oleh Sonny Kusuma Yuliarso Issoedibjo, yaitu PT Radio Geronimo dengan callsign/nama panggilan PM5BMR yang meramaikan kehidupan udara kota Yogyakarta. Nama Geronimo diambil dari nama seorang kepala suku Indian (Apache), yang menceritakan sejarah dalam merintis kehidupan dimulai dari bawah hingga menjadi kepala suku Indian yang bijaksana, gagah berani dan jujur. Pada tahun 1971 ini, pesawat telepon di Yogya mengalami otomatisasi, pesawat telepon nomor 565 berubah menjadi nomor 2395. Sampai dengan tahun 1974, Siswanto Sewoyo menjabat sebagai direktur PT Radio Geronimo, kemudian tahun 1974 s/d 1977 dipegang oleh drs. Suharto dan mulai tahun 1977 hingga Juni 2008 jabatan direktur dipegang oleh Suprapto Purwijayanto dan terhitung sejak Juli 2008 hingga saat ini jabatan direktur dipegang oleh Rafika Duri.
Pada tahun 1982,merupakan tahun yang sangat penting dalam kehidupan radio Geronimo, sebab pada tahun ini selaras dengan kemajuan yang telah dicapai maka dirasakan situasi dan lokasi studio radio Geronimo sangatlah kurang memenuhi syarat. Tersebut pula bahwa ada peraturan tentang kriteria stasiun radio dalam hal bangunan fisik yang berisi antara lain harus tersedia:
1. Ruang kantor, ruang tamu
2. Ruang operator, ruang siaran dan ruang pemancar
3. Ruang diskotik, dapur dan kamar mandi
Selain itu juga ada ketentuan tidak boleh bercampur dengan rumah tangga, sekolah, gereja, kantor lain.
Karena ruangan yang ada di Jl. Dr. Sutomo No. 45 tidak mungkin lagi untuk diperluas, maka atas kesepakatan bersama disetujui untuk pindah lokasi. Sehingga lokasi pemancar yang pada mulanya berada di Jl. Dr. Sutomo No. 45, maka pada tanggal 30 Mei 1982 dipindah ke Jl. Gayam No.38 yang sekarang ini menjadi Jl. Gayam No.24. kepindahan studio radio Geronimo ke alamat tersebut dikaitkan dengan hari jadi yang ke-11 yaitu pada tanggal 31 Mei 1982.
Pada tahun 1988 merupakan tahun titik balik dari radio Geronimo dan bahkan mempengaruhi kehidupan radio di Yogyakarta. Dengan mengandalkan otak, akal pikiran, keberanian, permodalan dan perasaan radio Geronimo mulai memfokuskan pada perkembangan teknologi, yaitu pada pemancar dengan frekwensi sangat tinggi, dengan kualitas modulasi yang bersifat “meruang” atau lebih dikenal dengan istilah FM Stereo. Saat bulan puasa 1408 Hijriah , atau tepatnya 18 April 1988 pemancar Geronimo FM Stereo hasil eksperimen para teknisinya mengudara di kota Yogyakarta.
Dengan surat rekomendasi dari pengurus daerah PRSSNI No. 54/S/III/1988, dan rekomendasi dari pengurus pusat PRSSNI No. 32C/PRSSNI/I/1988 tertanggal 30 Maret 1988, Ijin Badan Pembina Radio Siaran Non Pemerintah No. 000/K/VIII/RSNP/VII/1988 tertanggal 30 Juli 1988, pada tanggal itu juga turun ijin untuk siaran percobaan menggunakan frekwensi 105,8 MHz dengan nama panggilan PM5FIP.
Dengan rasa bangga dan keyakinan serta percaya diri, pada awal tahun 1989, tepatnya pada tanggal 1 Januari 1989 resmilah GERONIMO FM STEREO dengan callsign PM5FIP, Radio Siaran Swasta nasional Indonesia yang memberanikan diri untuk mempelopori sebagai radio yang pertama kali mengudara di kota Yogyakarta dengan menggunakan jalur FM pada frekwensi 105,8 MHz.
Berdasarkan Akte Notaris/PJ Pembuat Akta Tanah R.M Soerjanto Partaningrat, SH nomor 19 tertanggal 26 Desember 1990, PT. Radio Geronimo telah mengadakan perubahan sebagai berikut :
Kepala akta dihapuskan & diganti kepala akta baru, yang berbunyi sebagai berikut :
PT. RADIO GERHA ROWANG NISSREYASA MODANA disingkat “GERONIMO”
Kata-kata ini diambil dari bahasa Kawi, yang dalam bahasa Indonesia artinya Sasana Persahabatan Yang Terbaik dan Menggembirakan. Mulai saat itulah radio Geronimo mulai mengudara dan berkibar dengan nama baru dan menjadi radio siaran swasta nasional bergengsi nomor satu di Yogyakarta.
Bidang Usaha dan Jenis-jenis Kegiatan Siaran
BIDANG USAHA RADIO GERONIMO :
PT. Radio Geronimo bergerak dibidang usaha jasa radio siaran swasta nasional. Dalam menjalankan fungsinya sebagai media masa elektronik, Geronimo FM menyampaikan informasi kepada masyarakat dan memenuhi permintaan produsen/klien untuk menginformasikan produknya. Apabila diperlukan, PT. Radio Geronimo juga membantu produsen/klien untuk menangani kegiatan yang bersifat off-air.
© LogFM.com, 2009-2024 (2024-11-22,00:32:52)